Kepsek SISMA telah Pensiun

 16 April 2013    Dibaca: 1373 Pengunjung

Sudah 10 tahun lebih IGN Tantra, S.Pd. memimpin SMAN 7 Denpasar yang akrab dipanggil Sisma. Mulai 1 April mendatang IGN Tantra memasuki masa purnabakti. Namun, di usianya yang ke-60 ia tetap tampil enerjik sama seperti ketika menjadi guru di Smansa. September 1998 lalu, IGN Tantra memulai bertugas memimpin SMAN 7 Denpasar dalam kondisi serba kekurangan. Namun, tangan terampil dan otak cerdasnya dalam waktu 10 tahun ia sukses menjadikan SMAN 7 Denpasar sebagai sekolah favorit dan mengantarkan prestasi SMAN 7 Denpasar go national. Ia mampu menjadikan Sisma sebagai sekolah tempat berkumpulnya siswa berotak encer, berbudi pekerti luhur dan berprestasi di akademis dan non-akademis. Sejak dipimpin IGN Tantra, nama SMAN 7 pun melesat meninggalkan pesaingnya. Buktinya tahun ini di arena Porjar Sisma menempati urutan ke 4 dan di PSR nomor 3. Gedung SMAN 7 Denpasar dikenal paling megah dan lengkap karena ditata dengan apik. Yang utama, disiplin siswanya yang mengantarkan semua prestasi itu. Untuk itulah ia mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra, Ketua Komisi III DPRD Kota Denpasar Ceteg Rurung, Kadisdikpora Denpasar Gusti Lanang Jelantik, Ketua Komite Sisma Tjokorda Gede Pemecutan dan para orangtua siswa yang selama ini mendukung program-programnya. Lalu ke mana setelah pensiun? IGN Tantra ternyata tak terlalu jauh lepas dari habitatnya sebagai guru. Ia bersama para guru mendirikan Gama Science College di Jl. Melati 69 Denpasar dan membuka private les untuk matematika. Guru yang dikenal pekerja keras ini ingin mempertaruhkan nama besarnya untuk kemajuan pendidikan. Sukses ini diikuti pula kesuksesan anak-anaknya. IGN Adi, lulusan S-2 Akuntansi UI, kini bekerja di perusahaan pengeboran minyak di Kalimantan, IGA Puji Susilawati (Akuntansi UI) bekerja di akuntan publik. Anak ketiganya IGN Alit Mahendra (IPB) kini menjadi pengusaha sukses dan IGA Karina (S-2 Notariat UI) kini bekerja di perusahaan sekuritas Jakarta. Namun, prestasi ini tak membuat bapak kelahiran 25 Maret 1949 ini sombong. Makanya penggantinya kelak sebagai kasek di SMAN 7 diharapkan muncul sosok yang terbaik dan mampu membawa kemajuan bagi SMAN 7 Denpasar

TAGS :