Menengok UKK di SISMA

 17 April 2013    Dibaca: 2009 Pengunjung

Ulangan Kenaikan Kelas yang biasa disebut UKK terlaksana di SMA Negeri 7 Denpasar, mulai hari ini, tanggal 23 s.d. 28 Mei 2011 untuk tahun ajaran 2010/2011, dengan diikuti oleh 945 siswa, yang terdiri dari 508 orang kelas X dan 437 orang kelas XI.

Dalam pelaksanaan tahun ini, jumlah guru pengawas yang dilibatkan sebanyak 71 guru (termasuk cadangan) dengan menggunakan 22 ruangan. Menurut Drs. I Made Siarta selaku ketua panitia, “Untuk pelaksanaan UKK tahun ini kami sudah siap, dan mudah-mudahan ke depan tidak ada halangan, dan kami optimis tidak akan terjadi halangan yang berarti” komentarnya yang didampingi Drs. I Wayan Turun selaku sekretaris panitia. Selanjutnya Pak Desi (panggilan akrab) guru Biologi ini yang sedang melanjutkan pendidikan S-2-nya di Undiksa melanjutkan, “Saat ini pelaksanaan UKK tetap mengikuti aturan yang ketat, agar nantinya di saat ujian nasional anak terbiasa dengan aturan yang ketat, seperti meja belajar yang berlubang dibalik ke depan, dalam artian lubang tidak menghadap ke siswa, kemudian seluruh tas harus diletakan di depan kelas selama pelaksanaan tes berlangsung, dan jika membawa HP, maka harus di kumpul di meja pengawas. Itu sebagai bukti kami tidak main-main dalam bekerja demi kemajuan SMA Negeri 7 yang kami cintai.” Sementara Pak Turun selaku sekretaris menambahkan, “Pelajaran yang diberikan untuk UKK antara kelas sepuluh dengan kelas sebelas berbeda. Untuk kelas sepuluh ada 17 mata pelajaran dan untuk kelas sebelas ada 14 mata pelajaran. Perbedaan itu karena sudah dilaksanakannya penjurusan di kelas sebelas sementara di kelas sepuluh belum. Perbedaannya adalah mata pelajaran Geografi, Biologi, dan Ekonomi.” Katanya sambil tersenyum, sosok guru yang jarang tersenyum.

Kegiatan UKK berlangsung selama enam hari, mulai hari Senin sampai Sabtu. Dengan jumlah mata pelajaran sebanyak 17 yaitu Biologi, Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kimia, Fisika, TIK, Penjaskes, Bahasa Bali, Bahasa Jepang, Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Agama, PKn, dan Budi Pekerti. Waktu pelaksanaan jika dua mata pelajaran maka dimulai pada pukul 07.30 sampai dengan 11.00 sementara untuk tiga mata pelajaran dimulai dari pukul 07.30 sampai dengan 12.00 wita.

Semenjak Sisma menjadi Sekolah Model di Indonesia, Sisma telah menggunakan LJK sebagai media untuk melaksanakan ulangan, baik Ulangan Tengah Semester (UTS) maupun Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) dan juga Ulangan Harian. Untuk cara pengisian LJK (Lembar Jawaban Komputer) menggunakan kode yaitu untuk kelas X dengan kode 01 101 0001 dengan penjelasan: (01) untuk kode soal, (101) untuk menyatakan kelas sepuluh dengan urutan 1-11, dan (0001) untuk kode nomor urut siswa di kelas. Sementara untuk kelas XI dengan kode 01 211 0001 dengan penjelasan: (01) untuk kode soal, (211) menunjuk pada kelas sebelas dengan angka 2, jurusan IPA menggunakan kode 1 (untuk IPS kode 2), dan menyatakan urutan kelas IPA (1-8)/IPS(1-2). Sementara kode (0001) menyatakan nomor urut siswa di kelas.

Petunjuk pelaksanaan bel berbunyi satu kali tanda siswa masuk ke kelas masing-masing. Dua kali bertanda mengerjakan soal, dan bel tiga kali bertanda selesai menjawab soal UKK untuk mata pelajaran saat itu. Kesiapan panitia dalam pelaksanaan UKK tahun ini memang terlihat dari tidak dijumpainya rintangan, dalam artian semua berjalan dengan lancar.

Di tengah-tengah pelaksanaan UKK berlangsung, Pak Gus, panggilan akrab Kepala SMA Negeri 7 Denpasar berkomentar, “Di setiap pelaksanaan tes yang berlangsung di Sisma, kami secara struktural sudah memberikan kepercayaan kepada para guru yang terlibat dalam kepanitiaan. Kami punya keyakinan dan optimis pelaksanaan dari tahun ke tahun selalu berjalan sesuai dengan aturan yang telah diterapkan, dengan tetap memegang teguh kedisiplinan. Terlebih lagi melihat SDM guru di SMAN 7 ini semakin tahun semakin meningkatkan kemampuannya dengan banyaknya guru melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2 sebanyak 16 orang. Untuk tahun ini sekolah telah memberikan bantuan kepada mereka yang bersekolah, sebagai tanda sekolah mendukung peningkatan SDM guru.” Komentar Pak gus dengan senyumnya yang khas, sekaligus mengakhiri informasi ini. (CIM)

 

TAGS :